Panduan Tes GMAT & GRE untuk Kuliah S2 di Luar Negeri
Kuliah S2 di luar negeri menjadi impian banyak orang yang ingin meningkatkan kompetensi akademik maupun karier. Namun, selain menyiapkan berkas administrasi, ada satu hal penting yang tidak boleh terlewat: tes standar internasional. Dua tes yang paling umum di gunakan sebagai syarat masuk program pascasarjanan adalah GMAT adn GRE. Keduanya sama sama mengukur kemampuan akademik, namun di peruntukkan bagi kebutuhan sutdi yang berbeda. Agar tidak salah langkah, berikut penjelasan lengkap tentang keduanya.
Apa Itu Tes GMAT?
GMAT (Graduate Management Administassion Test) adalah tes standar internasional yang di gunakan untuk mendaftar program S2 bidang manajemen dan bisnis, seperti MBA, Master of Finance, atau Master of Accounting. Tes ini di rancangn untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, analisis data, serta pemecahan masalah, kompetensi yang sangat relevan untuk dunia bisnis modern.
Baca Juga: Dosen ITB Ungkap Pentingnya Storytelling dalam Kepemimpinan
Komponen Utama Tes GMAT
- Analistical Writing Assessment
Mengukur kemampuan menilai argumen tertulis dan menyampaikan analisis secara logis. - Integrated Reasoning
Menilai kemampuan mengolah data kompleks melalui grafik, tabel, dan informasi multi sumber. - Quantitative Reasoning
Menguji kemampuan matematika dasar, penalaran kuantitatif, dan pemecahan masalah berbasis angka. - Verbal Reasinoing
Mencakup pemahaman bacaan, analisis argumen, dan koreksi kalimat.
Skor GMAT berkisar 200-800, dan banyak universitas ternama seperti Harvard, Stanford, INSEAD, hingga NUS menggunakan nilai ini sebagai indikator akademik calon mahasiswa.
Menagapa GMAT Penting?
Program MBA atau manajemen sangat kompetitif. Nilai GMAT yang baik menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan analsis dan pemikiran strategis yang di butuhkan dalam program studi tersebut. Selain itu, beberapa beasiswa juga mempertimbangkan skor GMAT sebagai syarat utama.
Apa itu Tes GRE?
GRE (Graduate Record Examination) adalah tes standar internasional yang di gunakan untuk mendaftar berbagai program S2 dan doktoral lintas disiplin, mulai dari ilmu sosial, teknik, pendidikan, hingga sains. Jika kamu ingin mempertimbangkan banyak jurusan, GRE bisa menjadi opsi yang fleksibel.
Komponen Utama Tes GRE
- Analytical Writing
Menulis esai analitis untuk menunjukkan kempauan berpikir kritis dan argumentatif. - Verbal Reasoning
Menguji kemampuan memahami teks, kosakata akademik, serta kemampuan menganalisis ide. - Quantitaive Reasoning
Fokus pada matematika dasar seperti aljabar, aritmetika, geometri, dan statistika.
Skor GRE untuk bagian verbal dan kuantitatif berada pada rentang 130-170, sedangkan analytical writing di nilai pada skala 0-6.
Keunggulan GRE
GRE di terima oleh ribuan universitas di seluruh dunia. Bahkan, kini banyak sekolah bisnis juga menerima skor GRE sebagai alternatif GMAT, sehingga memberikan peluang lebih luas bagi calon mahasiswa.
GMAT atau GRE, Mana yang Tepat untuk Kamu?
Pemilihan tes bergantung pada tujuan studi:
- Ambil GMAT jika kamu fokus pada program bisnis atau MBA.
- Ambil GRE jika kamu ingin melamar program S2 non-bisnis atau ingin memiliki pilihan jurusan lebih luas.
Selain itu, perhatikan persyaratan tiap universitas, karena beberapa hanya menerima salah satunya.
Tips Mempersiapkan GMAT dan GRE
- Mulai belajar minimal 3-6 bulan sebelum ujian.
- Gunaka buku resmi, aplikasi, serta latihan simulasi.
- Ikuti kelas persiapan jika di perlukan.
- Fokus menguatkan bagian yang menjadi kelemahan.
- Pastikan strategi manajemen waktu saat latihan.
Dengan persiapan yang tepat, tes GMAT atau GRE bukannlah halangan besar untuk meraih mimpi kuliah S2 di luar negeri. Semakin matang persiapanmu, semakin besar peluangmu di terima di kampus impian!
